15 Juli 2011

Sejarah masuknya Islam ke Indonesia


Dalam sejarah masuknya Islam ke Nusantara, telah disebutkan bahwa Islam masuk dibawa oleh pedagang dari Gujarat India pada abad ke 14. Menurut ahli sejarah, jauh sebelum Nabi Muhammad menerima wahyu ternyata sudah terjadi kontak perdagangan antara Cina, Nusantara dan Arab. Bahkan sebelum Nabi Muhammad lahir ternyata sudah terjadi kontak perdagangan di Nusantara karena ditemukannya tembikar China dari Dinasti Han di sebelah selatan Sumatera dan Jawa Timur. Sebuah bukti yang berupa dokumen menyebutkan bahwa pada sekitar tahun 625 atau sembilan setengah tahun setelah Rasullulah berdakwah secara terang-terangan kepada bangsa Arab ternyata di pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan bangsa Arab Muslim tapi masih berada pada kekuasaan kerajaan Sriwijaya. Orang-orang Arab ini ternyata mengajarkan Al Qur'an dan mendirikan pesantren sebagai tempat pengajaran.
Catatan sejarah juga mencatat bahwa pembalseman Fir'aun Ramses II ternyata menggunakan kapur barus yang berasal dari Nusantara. Barus adalah kota kecil di dekat pesisir barat pulau Sumatera yang letaknya berada diantara kota Singkil dan Sibolga. Barus disebut juga Fansur. Barus juga bisa dikatakan sebagai kota tertua di Indonesia mengingat nama ini sudah disebutkan dalam literatur Arab, China, India, Yunani dan Tamil. Hal ini diperkuat juga oleh pernyataan Claudius Ptelomeus yang menjadi Gubernur Kerajaan Yunani bahwa di pesisir Sumatera sudah ada kota Barous atau Barus yang menghasilkan wewangian dari kapur abrus. Kapur barus ini juga telah dibawa ke Mesir untuk digunakan dalam pembalseman mayat pada kekuasaan Raja Ramses II atau sekitar 5000 tahun sebelum Masehi. Sejarawan T. W. Arnold menguatkan bahwa Islam masuk Nusantara pada awal abad ke 7.
 Dari bukti-bukti diatas, dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada masa Rasullulah SAW masih hidup. Rasullulah menerima wahyu pertama di tahun 610 M, dua setengah tahun kemudian menerima wahyu kedua lalu dakwah secara diam-diam sekitar tahun 616 M, setelah itu Rasullulah melakukan dakwah secara terang-terangan. Menurut leteratur yang lain dari Tiongkok sekitar tahun 625 M sudah ada perkampungan Arab di pesisir Sumatera ( Barus). Jadi hanya 9 tahun setelah Rasullulah memerintahkan untuk dakwah terang-terangan ternyata sudah ada perkampungan Arab Islam di Nusantara. Dalam literatur kuno yang lain yang berasal dari Tiongkok menyebutkan bahwa duta Tan mi mo ni, utusan Khalifah telah berada di Nusantara pada tahun 651M atau 31 Hijriah dan telah mendirikan Daulah Islamiyah di pesisir pantai Sumatera. Jadi bisa disimpulkan bahwa duta muslim itu ada di Nusantara pada saat kepemimpunan Khalifah Ustman Bin Affan. wallahu a'lam bisshowaab.